Liputan6.com, Tokyo: Seekor ikan tuna sirip biru raksasa terjual seharga 396.000 dolar AS pada pelelangan pertama 2011 di pasar ikan terbesar dunia di Tokyo, Rabu (5/1).
Kantor berita AFP melaporkan, ikan seberat 342 Kg -- tertangkap di sekitar pulau sebelah utara Jepang Hokkaido -- ditawar hingga 32,49 juta yen (atau sekitar 396.000 dolar AS), kata seorang petugas di pasar ikan Tsukiji, seperti dikutip Antara.
Nilai itu adalah tawaran tertinggi, lebih besar dari rekor sebelumnya senilai 20,02 juta yen yang juga dibayarkan untuk ikan tuna sirip biru pada 2001, kata seorang petugas.
Sashimi, jenis makanan berbahan ikan mentah dari ikan raksasa tersebut diperkirakan akan dijual hingga 3.450 yen sebagai harga awal, tulis media setempat.
Ikan tersebut dibeli oleh sepasang pemilik restoran sushi dari Jepang dan Hong Kong yang juga membuat tawaran bersama untuk ikan tuna sirip biru lain pada lelang pertama tahun lalu di Tsukiji, pasar ikan seluas lebih dari 40 lapangan sepak bola.
"Saya merasa lega," kata pemilik restoran asal Hong Kong kepada wartawan di pasar itu, tempat total 538 ikan tuna sirip biru juga terjual dengan harga tinggi dalam lelang subuh tersebut.
"Ikan tuna itu bagus, harga yang tinggi terjadi karena pembeli asing juga menginginkan tuna itu."
Media setempat mengatakan penawar dari Cina yang sedang mengalami pertambahan permintaan jenis ikan tuna sirip biru ikut mendongkrak harga jual hingga mencapai rekor baru.
"Globalisasi makanan memicu tingginya harga. Ini merupakan berita bagus yang menghidupkan seluruh pasar. Saya harap perekonomian Jepang juga dapat terdorong dan meningkat." kata seorang peserta menurut kantor berita Kyodo.
Masa perburuan ikan yang berlebihan telah menjatuhkan harga tuna global, memicu beberapa negara barat untuk melakukan pembatasan perdagangan atas ikan tuna sirip biru Atlantik yang langka tersebut.
Jepang mengkonsumsi tiga perempat ikan tuna sirip biru yang ditangkap di dunia, bahan dari sushi yang dihargai tinggi di Jepang dan dikenal sebagai kuro maguro (tuna hitam) dan disebut pecinta sushi sebagai permata hitam karena kelangkaannya.
Kantor berita AFP melaporkan, ikan seberat 342 Kg -- tertangkap di sekitar pulau sebelah utara Jepang Hokkaido -- ditawar hingga 32,49 juta yen (atau sekitar 396.000 dolar AS), kata seorang petugas di pasar ikan Tsukiji, seperti dikutip Antara.
Nilai itu adalah tawaran tertinggi, lebih besar dari rekor sebelumnya senilai 20,02 juta yen yang juga dibayarkan untuk ikan tuna sirip biru pada 2001, kata seorang petugas.
Sashimi, jenis makanan berbahan ikan mentah dari ikan raksasa tersebut diperkirakan akan dijual hingga 3.450 yen sebagai harga awal, tulis media setempat.
Ikan tersebut dibeli oleh sepasang pemilik restoran sushi dari Jepang dan Hong Kong yang juga membuat tawaran bersama untuk ikan tuna sirip biru lain pada lelang pertama tahun lalu di Tsukiji, pasar ikan seluas lebih dari 40 lapangan sepak bola.
"Saya merasa lega," kata pemilik restoran asal Hong Kong kepada wartawan di pasar itu, tempat total 538 ikan tuna sirip biru juga terjual dengan harga tinggi dalam lelang subuh tersebut.
"Ikan tuna itu bagus, harga yang tinggi terjadi karena pembeli asing juga menginginkan tuna itu."
Media setempat mengatakan penawar dari Cina yang sedang mengalami pertambahan permintaan jenis ikan tuna sirip biru ikut mendongkrak harga jual hingga mencapai rekor baru.
"Globalisasi makanan memicu tingginya harga. Ini merupakan berita bagus yang menghidupkan seluruh pasar. Saya harap perekonomian Jepang juga dapat terdorong dan meningkat." kata seorang peserta menurut kantor berita Kyodo.
Masa perburuan ikan yang berlebihan telah menjatuhkan harga tuna global, memicu beberapa negara barat untuk melakukan pembatasan perdagangan atas ikan tuna sirip biru Atlantik yang langka tersebut.
Jepang mengkonsumsi tiga perempat ikan tuna sirip biru yang ditangkap di dunia, bahan dari sushi yang dihargai tinggi di Jepang dan dikenal sebagai kuro maguro (tuna hitam) dan disebut pecinta sushi sebagai permata hitam karena kelangkaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar